Dalam Al-Qur’an telah disebutkan 25 Nabi
dari ribuan nabi-nabi lainnya. Ke-25 nabi itu diawali oleh Nabi Adam
A.S. (‘Alaihis Salam) sebagai nabi pertama yang juga menyembah HANYA
SATU TUHAN, ALLAH SWT.
Sejatinya…. semua nabi memang memeluk
ajaran Islam yang menyembah hanya SATU TUHAN saja, begitu juga dengan
ribuan nabi-nabi lainnya hingga ke Nabi Muhammad SAW (Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam) sebagai nabi terakhir umat Planet Bumi. Mereka semua
adalah seorang Monoteisme yang menyembah HANYA satu Tuhan.
Ke-25 nabi-nabi hebat tersebut makamnya
juga selalu dipelihara oleh umat muslim seantero dunia, walau diantara
mereka adalah raja-raja Yahudi yang taat dan shaleh serta mencintai
Allah SWT seumur hidupnya.
Selama makam nabi-nabi diperlihara oleh
umat Islam, maka makam akan selalu terpelihara, karena mereka adalah
nabi-nabi umat Islam juga dan harus dipercaya dan dihormati layaknya
seorang nabi, jauh melebihi imam atau ustadz, lagi pula nama mereka juga
ada di dalam kitab suci Al-Qur’an. Mereka adalah orang-orang sangat
hebat sebagai nabi Allah SWT dimasanya.
Sejarah Singkat Nabi Adam A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Nabi Adam a.s. adalah manusia
pertama yang diciptakan oleh Allah s.w.t. dari pada tanah, dibentuk
dengan sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya bentuk, kemudian ditiupkan
roh kehidupan kedalam-nya. Sebelumnya, Tuhan telah pula menciptakan
setan dari pada api yang sangat panas dan Malaikat dari Cahaya.
Kepada Adam, Allah mengajarkan
nama-nama segala sesuatu. Setelah Adam pandai, Allah memanggil sekalian
Malaikat dan setan serta menanyakan pada mereka nama-nama segala
sesuatunya.
Malaikat menjawab “Maha suci Allah,
Sesungguhnya tiadalah kami mengetahui segala sesuatu yang tidak
diajarkan oleh Tuhan kepada kami. Tuhanlah yang maha mengetahui lagi
bijaksana“
Lalu Allah pun menyuruh Adam untuk
menerangkan nama-nama segala sesuatu yang telah diajarkan itu. Setelah
Adam menyebutkannya dengan lancar, Allah pun berfirman “Hai Malaikat! tidakkah telah Ku katakan sejak semula, bahwa Aku lebih mengetahui apa-apa yang kau lahirkan dan kau sembunyikan?“.
Lalu Allah menyuruh agar mereka semua
sujud kepada Adam. Maka bersujudlah semua Malaikat kecuali iblis yang
sombong. Iblis pun diusir dari syurga dengan menyimpan kebencian dan
dendam pada manusia.
Karena Adam merasa kesepian, maka Allah
menciptakan seorang manusia (wanita) untuk menjadi teman Adam, yaitu
Hawa. Adam dan Hawa diperkenankan berdiam didalam syurga dan boleh makan
apa saja kecuali dilarang mendekati sebuah pohon kayu (pohon Khuldi).
Jika Adam dan Hawa melanggar larangan itu, maka mereka menjadi
orang-orang yang aniaya.
Setan yang mendendam terhadap Adam, berdaya upaya untuk menggoda Adam. Mereka memperdaya Adam dan Hawa dengan kata-kata “Allah
melarang kalian makan buah ini adalah supaya kau tidak dapat menjadi
Malaikat dan agar kau tidak kekal tinggal didalam syurga“. Untuk
mengukuhkan tipu dayanya, setan bersumpah atas nama Allah. Akhirnya
tergelincirlah Adam dan Hawa. Mereka terbujuk oleh tipu daya setan.
Maka terbukalah bagi keduanya malu yang
tersembunyi. Setelah menyadari kesalahannya, Adam dan Hawa pun menangis
memohon ampunan “Wahai Tuhan kami! kami telah menganiaya diri kami,
jika Tuhan tidak mengampuni dan memberikan rahmat kepada kami, niscaya
masuklah kami kedalam golongan orang-orang yang merugi“. Allah
mengampuni dengan memberikan beberapa do’a (petunjuk) kepada Adam dan
Hawa. Sesungguhnya Allah penerima tobat dan penyayang.
Sesuai dengan rencana Allah untuk
menjadikan Adam sebagai khalifah dimuka bumi, maka keduanya pun
diturunkan kebumi dengan berlainan tempat yang jaraknya sangat jauh.
Mereka pun saling mencari, Sehingga akhirnya bertemu setelah lama sekali
berpisah, yaitu dipadang Arafah. Bahkan sampai sekarang para jemaah
Haji diwajibkan untuk wuquf (berhenti) ditempat tersebut sebagai salah
satu rukun Haji.
Selama hidupnya Hawa melahirkan
sebanyak dua puluh satu kali. Setiap kali melahirkan selalu kembar,
terdiri dari seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan. Kecuali
yang terakhir yang kemudian menjadi Nabi, Syits namanya.
Hal yang terjadi diantara anak Nabi
Adam a.s. yang bernama Iqlima, yang mana Iqlima merupakan seorang wanita
yang tercantik dari pada Labuda. Iqlima lahir kembar dengan Qabil, dan
Labuda lahir kembar dengan Habil. Qabil tetap ingin menikahi saudaranya
yaitu Iqlima, akan tetapi ayahnya Nabi Adam a.s. menolak keputusan Qabil
tersebut. Karena Iqlima harus dikawinkan dengan Habil.
Munculah nafsu untuk membunuh pada diri
Qabil, yaitu untuk membunuh Habil. Setelah Qabil membunuh Habil maka
Qabil pun merasa bingung dan bagaimana cara menyelengarakan mayat
saudaranya itu. Dikala ia kebingungan maka Allah s.w.t. memperlihatkan
kepadanya dua ekor burung gagak berkelahi dan seekor diantaranya mati
terbunuh, maka yang masih hidup menggali tanah lalu bangkai kawannya itu
dikuburkan kedalam lubang yang kemudian ditimbuninya. Melihat perbuatan
burung itu, Qabil dapat menguburkan mayat saudaranya. Itu menjadikan
Habil adalah manusia yang petama kali meninggal dimuka bumi ini.
Nabi Adam a.s. wafat pada usia seribu tahun dan setahun kemudian
meninggal dunia pula istrinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan Nabi
Adam a.s. dimakamkan berdekatan dengan istrinya. Didalam sebuah hadist
yang diriwayatkan oleh imam Bukhori “Sesungguhnya Allah s.w.t.
menjadikan Nabi Adam a.s. pada hari Jum’at, diturunkan ke bumi pada hari
Jum’at dan memakan buah Khuldi serta bertobat kepada Allah s.w.t. pada
hari Jum’at dan wafat pada hari Jum’at”Nabi Adam ‘Alaihis Salam
Umur : 1000 tahun
Makam : India, menurut satu pendapat ada di Makkah, dan menurut pendapat lain ada di Baitul Maqdis.
Sejarah Singkat Nabi Idris A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Kepada Nabi Idris a.s. ini, Allah s.w.t. menurunkan 30 shahifah
(lembaran) yang berisi petunjuk-petunjuk untuk disampaikan kepada
umatnya, yaitu keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah s.w.t.
Nabi Idris a.s. adalah orang pertama
yang pandai menulis dan membaca ilmu hitung, ilmu perbintangan (falak),
ilmu jahit menjahit, dan ilmu merancak kuda serta memerangi orang-orang
yang durhaka kepada Allah s.w.t.
Beliau tidak lalai sedikitpun dari mengingat Allah walaupun beliau sedang sibuk menghadapi soal-soal kepentingannya sehari-hari.
Nabi Idris a.s. merupakan seorang yang
gagah berani dan beliau seorang yang memiliki kekuatan yang luar biasa
sehingga dapat memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah dan
beliau diberikan gelar As Adul Usud yang artinya Singa dari segala Singa. Allah pun telah memberikannya derajat yang tinggi.
Dalam firmannya Allah s.w.t. yang ditafsirkan menerangkan “Dan
ceritakanlah hai Muhammad, kisah Idris yang tersebut didalam Al-qur’an
bahwa Idris adalah seorang nabi dan Allah telah mengangkatnya kepada
martabat yang tinggi” (s. Maryam ayat 56-57)
Sebagai mana ahli tafsir sebagian
mengatakan, maka takala terbuka bagi Nabi Idris a.s untuk berkenalan
kepada Malaikat timbullah dalam hati Nabi Idris a.s. untuk melihat alam
gaib (naik keatas langit) maka keinginan Nabi Idris a.s. ini dikabulkan
oleh Allah s.w.t.sehingga naiklah Nabi Idris a.s. ke langit.
Diriwayatkan oleh Bukhori dari Anas bin
Malik, di kala Nabi Muhammad s.a.w. dan Malaikat Jibril melalui suatu
tempat pada malam Isra dan Mi’raj, Nabi Muhammad telah bertemu dengan
Nabi Idris dan bertanya kepada Jibril “siapakah dia?” malaikat Jibrilpun menjawab “dialah Idris“.
Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya:
“Ingatlah akan kisah Ismail, Idris,
dan Zulkifli, masing-masing termasuk golongan yang sabar. Kami masukan
mereka itu kedalam rahmat kami, sesungguhnya mereka itu adalah
orang-orang yang shaleh” (s. Al-anbiya ayat 85-86).
Nabi Idris ‘Alaihis Salam
Umur : 865 tahun
Makam : (tidak ada informasi)
Nabi Nuh ‘Alaihis Salam
Umur : 865 tahun
Makam : (tidak ada informasi)
Sejarah Singkat Nabi Nuh A.S
Nabi Nuh adalah Nabi yang diselamatkan oleh Allah Ta’ala den juga kaumnya dari banjir besar dengan disertai badai topan. Hanya saja anaknya tenggelam bersama orang-orang yang tenggelam (akibat adzab Allah) dan beliau terus berdakwah selama 950 tahun lamanya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,” Maka ia tinggal diantara mereka selama 1000 tahun kurang 50 tahun.” (Al Ankabut: 14). Beliau dinamakan bapak manusia kedua setelah nabi Adam karena keturunan beliau tersebar di seluruh penjuru dunia sejak masanya hingga masa kini.
Nabi Nuh ‘Alaihis Salam
Umur : 950 tahun
Makam : Masjid Kufah, menurut satu
pendapat ada di al-Jabal al-Ahmar (Gunung Merah), dan menurut pendapat
lain ada di dalam al-Masjid al-Haram Makkah.
Sejarah Singkat Nabi Hud A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Nabi Hud a.s. adalah keturunan dari nabi Nuh a.s. yang diutus
oleh Allah s.w.t. kepada kaumnya ‘Ad namanya. Kaum ‘Ad adalah umat yang
hidup pada jaman itu yang memiliki sifat sangat sombong dan takabur
karena mereka merasa kuat dan pandai membuat bangunan-bangunan yang
kokoh. Walau demikian mereka tetap menyembah berhala.
Adapun kaum ‘Ad tersebut telah dibinasakan dengan angin yang sangat
dingin lagi amat kencang. Yang mana Allah s.w.t. menimpakan angin
tersebut kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus
menerus. Karena hal tersebut maka kaum ‘Ad mati bergelimpangan
seakan-akan mereka adalah batang pohon yang telah tumbang dan hancur,
mereka musnah karena azab dari Allah s.w.t. yang sangat dahsyat
tersebut. Dan hal itu terjadi karena durhakanya mereka kepada Allah
s.w.t.
“Setelah datang siksaan Kami, Kami selamatkan Hud dan
orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami, dan Kami
selamatkan pula mereka di akhirat dari azab yang berat” (s. Hud ayat 58)
Setelah terjadi malapetaka yang hebat itu kemudian Nabi Hud a.s.
berpindah tempat tinggal di negri Hadralmaut sampai akhir hayatnya.
Sebab negri kamu ‘Ad sudah hancur rusak dan binasa.
Nabi Hud ‘Alaihis Salam
Umur : 464 tahun
Makam : di Timurnya Hadharamaut, Yaman.
Nabi Hud ‘Alaihis Salam
Umur : 464 tahun
Makam : di Timurnya Hadharamaut, Yaman.
Sejarah Singkat Nabi Saleh A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Saleh a.s. adalah anak Ubaid bin Jabir bin Tsamud, dan
kaum yang hidup pada masa itu bernama kaum Tsamud. Nama Tsamud adalah
nama yang dibangsakan kepada nama kakeknya yang bernama Tsamud bin Amir
bin Iram bin Sam bin Nuh.
Nabi Saleh a.s. merupakan keturunan keenam dari nabi Nuh a.s. kaum
Tsamud ini menempati daerah bekas negri kaum ‘Ad yang telah hancur. Dan
ini terletak antara Hijaz dan Syam disebelah tenggara negri Madyan.
Mereka bertempat tinggal dibukit-bukit pegunungan .
Bangsa Tsamud ini hidup dengan penuh kemakmuran, senang dan
bahagia. Dan agama mereka adalah penyembah berhala seperti halnya pada
kaum ‘Ad yang telah dimusnahkan oleh Allah s.w.t.
Nabi Shalih ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : di Hadharamaut
Nabi Shalih ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : di Hadharamaut
Sejarah Singkat Nabi Ibrahim A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar yang merupakan keturunan
Sam bin Nuh. Pada masa itu Raja Namrud yang bertahta dinegri Mausul
mengeluarkan undang-undang yang memerintahkan agar setiap anak lelaki
yang lahir di negri Mausul dibunuh. Keadaan ini sama dengan Nabi Musa
a.s. namun berkat rahmat Allah s.w.t. nabi Ibrahim a.s. lahir dengan
selamat.
Oleh orang tuanya nabi Ibrahim disembunyikan didalam gua, dan atas
izin Allah s.w.t. Nabi Ibrahim tidak mati, padahal tidak seorang pun
yang memeliharanya dan tidak seekor binatang buas pun yang
mengganggunya. Bila lapar dan haus, diisap ujung jarinya maka keluarlah
air susu.
Pada usianya yang semakin meningkat, Nabi Ibrahim a.s. mulai
bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mengapa berhala-berhala yang
terbuat dari batu dan tidak mampu berbuat apa-apa itu disembah dan
dipuja-puja oleh kaumnya.
Ketika berpikir tentang Tuhan, dan setelah ia yakin bahwa matahari
dan bulan serta bintang tidaklah kekal maka ia berseru kepada kaumnya “Hai
kaumku! sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan,
aku hanya akan menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menjadikan langit
dan bumi dan aku sekali-kali tidak akan memperserikatkannya!“
Pada suatu hari, Raja Namrud beserta orang banyak pergi berburu.
Nabi Ibrahim a.s. memasuki tempat berhala-berhala mereka dan
menghancurkan semua berhala itu, kecuali satu yang tetap ditinggalkannya
utuh, yaitu berhala yang paling besar. Dileher berhala yang paling
besar itu dikalungkannya kampak yang barusan digunakan untuk
menghancurkan berhala-berhala yang lainnya.
Sepulangnya dari berburu dan Raja Namrud beserta pengiringnya
mengetahui bahwa berhala mereka telah hancur, maka marahlah mereka. Dan
tidak salah lagi, mereka menuduh Nabi Ibrahim a.s. lah yang telah
melakukannya, karena beliaulah yang gigih menentang penyembahan berhala
itu. Nabi Ibrahim a.s. ditangkap dan dihadapkan kepada raja Namrud.
Sang Raja bertanya “Hai Ibrahim! kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu?“
Nabi Ibrahim tanpa ragu-ragu menjawab “Bukan aku yang
menghancurkannya, tetapi berhala yang paling besar itu. Buktinya kampak
penghancur berhala itu masih tergantung dilehernya!“
Sang Raja berkata “Mana mungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang kau katakan!?“
Nabi Ibrahim menjawab “Nach kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang tidak mampu berbuat apa-apa itu?“
Hal ini membuat raja Namrud semakin murka dan memerintahkan agar
Nabi Ibrahim a.s. dijatuhi hukuman mati dengan dibakar. Akan tetapi
Allah s.w.t. kembali memperlihatkan kekuasaanya, dan Allah s.w.t.
berfirman kepada api “Hai Api! hendaklah menjadi dingin dan selamatkanlah Ibrahim!” (s. Al-Anbiya ayat 69) Setelah api padam, keluarlah Nabi Ibrahim a.s. tanpa mengalami cedera sedikitpun.
Dalam menjalankan tugas kerasulannya, Nabi Ibrahim a.s. berusaha
menyadarkan bapaknya agar tidak lagi menyembah berhala, jangan
memperturutkan jalan setan agar terlepas dari siksaan Allah s.w.t. Namun
bapak Nabi Ibrahim a.s. menjawab “Adakah engkau membenci
tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? Ingatlah, jika tidak kau hentikan
hinaan-hinaanmu terhadap tuhan-tuhanku, niscaya aku akan menyiksamu, dan
enyahlah engkau buat selama-lamanya!” (s. Maryam ayat 46)
Karena tetap ingkar kepada Allah s.w.t. maka Allah menghukum raja
Namrud beserta pengikut-pengikutnya dengan nyamuk-nyamuk yang sangat
luar biasa banyaknya. Nyamuk-nyamuk itu memasuki dan menggigit tubuh
raja Namrud dan pengikutnya, memasuki lubang telinga, hidung, dan
lain-lain. Raja Namrud sendiripun mati dengan cara siksaan yang
demikian.
Nabi Ibrahim a.s. memiliki isteri dua orang, yaitu Siti Hajar dan
Siti Sarah. Dari Siti Hajar Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak yang bernama
Ismail, sedangkan dari Siti Sarah Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak
bernama Ishak. Siti Sarah baru melahirkan anaknya setelah usianya
lanjut.
Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam
Umur : 200 tahun
Kelahiran : Lahir pada 1273 tahun setelah peristiwa banjir dan topan pada masa Nabi Nuh ‘Alaihis Salam.
Makam : di kota al-Khalil (Palestina), dimakamkan bersama Sarah (isteri pertamanya).
Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam
Umur : 200 tahun
Kelahiran : Lahir pada 1273 tahun setelah peristiwa banjir dan topan pada masa Nabi Nuh ‘Alaihis Salam.
Makam : di kota al-Khalil (Palestina), dimakamkan bersama Sarah (isteri pertamanya).
Sejarah Singkat Nabi Luth A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Luth a.s. adalah saudara laki-laki Nabi Ibrahim a.s.
Beliau diutus oleh Allah s.w.t. ke negri Sadum (Palestina). Penduduknya
sangat durhaka kepada Allah s.w.t. dan mereka mempunyai budi pekerti
yang sangat buruk sekali. Mereka memutuskan perkawinan untuk
perkembangan keturunan, seorang lelaki tidak mau mengawini seorang
perempuan, akan tetapi sebaliknya mereka menginginkan seorang lelaki
harus mengawini seorang lelaki juga.
Pekerjaan mereka adalah merampok hak orang, menganiaya dan apabila
dinasehati atau dipertakuti dengan siksaan Allah s.w.t. segera mereka
akan menjawab “Datangkanlah siksaan Allah itu hai Luth, jika sekiranya engkau orang yang benar“
Sebelum negri Nabi Luth a.s. dimusnahkan, datanglah beberapa
Malaikat yang menyerupai seorang laki-laki yang tampan ke rumah Nabi
Luth a.s. Beliau merasa susah hati karena takut kalau tamu-tamunya itu
diganggu oleh kaumnya yang sangat keji perbuatannya. Dan kebetulan
mereka sedang mengintai tamu-tamu Nabi Luth a.s. itu, dan segera mereka
datang kepada Nabi Luth a.s. dan langsung meminta tamu laki-laki yang
tampan itu agar segera diberikan untuk memuaskan kesenangan terkutuk
mereka masing-masing. Seraya Nabi Luth a.s. menjawab “Wahai kaumku,
janganlah kamu mengganggu tamu-tamuku agar engkau mengawininya. Jika
engkau mau biarlah aku carikan isteri (wanita) yang halal untuk engkau
kawini, dan mengapa engkau sekalian tidak berpikir?“
Seraya mereka menjawab “Hai Luth, sebagaimana engkau sudah mengetahui bahwa aku tidak suka kepada para wanita“
Demikianlah negri kaum Nabi Luth a.s. dimusnahkan oleh Allah s.w.t.
dan sebelumnya itu Nabi Luth a.s. dan pengikut-pengikutnya yang beriman
telah berpindah (hijrah) ke daerah lain dengan mendapat keselamatan dan
lindungan dari Allah s.w.t. kecuali isteri dari Nabi Luth a.s. dia
adalah termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan.
Nabi Luth ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : Shou’ar
Nabi Luth ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : Shou’ar
Sejarah Singkat Nabi Ismail A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Ismail a.s. adalah anak
Nabi Ibrahim a.s. dan ibunya Siti Hajar. Siti Hajar adalah budak yang
diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s. Dari semenjak kecil
hingga dewasa Siti Hajar dipelihara oleh Nabi Ibrahim a.s. sehingga
diperistrikannya.
Sedangkan istri pertama yaitu Siti
Sarah dari semenjak muda belum bisa memberikan anak dan baru mendapatkan
anak ketika usianya sudah lanjut, yang mana anak tersebut diberi nama
Ishaq. Sebagaimana wanita lainnya, Siti Sarah rupanya merasa kurang
senang kalau Siti Hajar sudah mendapatkan anak terlebih dahulu dari pada
dirinya.
Kemudian Nabi Ibrahim a.s. membawa
istrinya (Siti Hajar) dan Ismail yang masih bayi ke negri Mekkah yang
pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang belum di diami
oleh manusia. Lalu atas perintah Allah s.w.t. Nabi Ibrahim a.s. pun
kembali ke negri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.
Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air,
beliau sangat kehausan sehingga air susunya pun kering. Dalam usahanya
mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke bukit Shafa dan
Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril yang
menunjuk suatu tempat (Shafa) dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam
keadaan menangis sambil merentak-rentakan kakinya. Atas izin Allah
s.w.t. didekat Ismail menangis itu, memancarlah mata air. Siti Hajar
tergesa-gesa menampungnya. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada air
yang berlimpah-limpah itu “Zam-Zam!” yang artinya “Berkumpullah!”
maka air itu berkumpul untuk kemudian menjadi telaga dan sampai saat
ini disebut telaga Zam-zam. Usaha Siti Hajar mencari air kian kemari
dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu rukun Haji yang disebut
Sha’i, yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah, pulang pergi tujuh
kali.
Apabila Nabi Ibrahim a.s. kembali ke
Mekkah, keadaan tempat dimana anak istrinya ditinggalkan telah berubah
menjadi desa yang subur dan makmur.
Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi
menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. Lalu dikatakannya hal itu
kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun menjawab “Hai
bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu
menyembelihku, mudah-mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar“.
Maka Nabi Ibrahim a.s. pun membaringkan Ismail ketanah dengan maksud
akan disembelihnya. Pada saat itulah Allah s.w.t. menebusinya dengan
seekor biri-biri (kibas) yang besar. Dikarenakan sabar dan takwanya,
maka Ismail pun diangkat menjadi Rasul Allah.
Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu
Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan Ka’bah (Baitullah) yang menjadi
qiblat bagi umat manusia sedunia dalam beribadah.
Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail
a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum. Pada suatu hari,
berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, disambut oleh
menantunya. Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi
Ibrahim berkata kepada menantunya “Jika nanti suamimu pulang dari
berburu, ceritakanlah kepadanya, bahwa ada seorang tua yang ciri-ciri
dan sifatnya begini dan begini datang berkunjung. Katakan pula kepadanya
bahwa aku tidak menyukai bandur rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang
lain” Kemudian Nabi Ibrahim a.s. pulang.
Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim a.s. lengkap dengan pesannya “Itulah bapakku” ujar Nabi Ismail a.s. “Dan beliau tidak suka kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah”
Lalu Nabi Ismail a.s. menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan
wanita jurhum yang lain. Ternyata Nabi Ibrahim a.s. sangat setuju dengan
menantunya yang kedua ini.
Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah
s.w.t. yaitu anak berjumlah dua belas orang dan mereka menjadi
pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab Musta’ribah.
Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah
s.w.t. diutus ke negri Yaman dan Amliq untuk menyeru manusia supaya
bertaqwa kepada Allah s.w.t. bersembahyang dan membayar zakat. Dan
menurut salah satu riwayat, Nabi Ismail a.s. meninggal pada usia 137
tahun di Palestina. Namun menurut riwayat yang lain, Nabi Ismail a.s.
meninggal dunia di Mekkah.
Isma’il ‘Alaihis Salam
Umur : 137 tahun
Makam : dimakamkan di samping Ibunda (yakni Hajar) di Makkah (di sekitar Ka’bah dekat Maqam Ibrahim).
Isma’il ‘Alaihis Salam
Umur : 137 tahun
Makam : dimakamkan di samping Ibunda (yakni Hajar) di Makkah (di sekitar Ka’bah dekat Maqam Ibrahim).
Sejarah Singkat Nabi Ishaq A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Ishaq a.s. adalah putera
Nabi Ibrahim a.s. dari isteri beliau yang pertama yang bernama Siti
Sarah. Nabi Ibrahim tidak menduga lagi, bahwa Siti Sarah akan melahirkan
putera karena mereka sudah tua. Dengan rahmat Allah s.w.t. maka
Malaikat memberi kabar gembira akan lahirnya putera beliau yang diberi
nama Ishaq yang berarti tertawa.
Nama ini diberi karena mengingatkan
mereka yang sudah tua masih memperoleh putera dan juga karena
kegembiraan yang meluap-luap terutama bagi Siti Sarah sendiri.
Nabi Ishaq a.s. diangkat oleh Allah s.w.t. menjadi Rasul setelah dewasa dan menyeru umatnya untuk beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi Ishaq a.s. wafat pada usia sekitar 180 tahun di negri Hibron.
Nabi Ishaq ‘Alaihis Salam
Umur : 180 tahun
Makam : dimakamkan bersama Ayahanda (yakni Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam) di kota al-Khalil (Palestina).
Nabi Ishaq ‘Alaihis Salam
Umur : 180 tahun
Makam : dimakamkan bersama Ayahanda (yakni Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam) di kota al-Khalil (Palestina).
Sejarah Singkat Nabi Ya’qub A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Ya’qub a.s. adalah anak dari Nabi Ishaq a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t. untuk memimpin umat supaya menyembah kepada
Allah s.w.t. Menurut riwayat beliau diutus dinegri Kan’an (desa
Nabulis). Kehidupan Nabi Ya’qub a.s. adalah bertani dan berternak.
Nabi Ya’qub a.s. memiliki dua isteri
yang bersaudara yang bernama Layya dan Rabil. Perkawinan dua orang
isteri yang seibu dan seayah ini pada waktu itu belum ada larangannya.
Didalam Alqur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya “Diharamkan kepadamu mengawini dua orang perempuan yang bersaudara seayah dan seibu kecuali pada masa silam” (s. An-nisa ayat 23)
Layya dan Rahil memiliki dua orang
sahaya yang bernama Zulfah dan Balhah, keduanya dikawini pula oleh Nabi
Ya’qub a.s. Beliau dikaruniai dua belas orang anak laki sebagai berikut ;
Layya melahirkan :
1. Rabin
2. Syam’un
3. Lawi
4. Yahuza
5. Yakasir
6. Zebulon
Rahil melahirkan ;
1. Yusuf (Nabi Yusuf a.s.)
2. Bunyamin
Rahil meninggal dunia sewaktu
melahirkan Bunyamin, dari dua orang isteri hamba sahaya (Zulfah dan
Balhah) ini mendapatkan masing-masing dua anak laki–laki. Kesemuanya dari keluarga Nabi Ya’qub a.s. ini disebut Al-Asbath artinya Kabilah.
Kemudian mimpi dari Nabi Ya’qub a.s. adalah wahyu Ilahi sebagai berikut “Aku
Allah, tiada Tuhan selain Aku, Aku Tuhan engkau dan Tuhan bapak engkau,
Aku telah mewariskan bumi ini yang suci (Baitul Maqdis) untuk mu dan
keturunanmu, dan Aku memberi berkat kepadanya dan Aku berikan engkau
kitab dan pelajaran serta hikmah dan kenabian“
Nabi Ya’qub a.s. wafat dalam usia 147 tahun di negri mesir.
Nabi Ya’qub ‘Alaihis Salam
Umur : 137 tahun
Wafat : di Mesir
Makam : untuk memenuhi wasiatnya, oleh sang putra (Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam), jenazahnya dipindah dimakamkan ke kota al-Khalil (Palestina).
Nabi Ya’qub ‘Alaihis Salam
Umur : 137 tahun
Wafat : di Mesir
Makam : untuk memenuhi wasiatnya, oleh sang putra (Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam), jenazahnya dipindah dimakamkan ke kota al-Khalil (Palestina).
Sejarah Singkat Nabi Yusuf A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Yusuf a.s. adalah putra dari Nabi Ya’qub a.s. Jadi Nabi Yusuf a.s. masih merupakan keturunan ketiga dari Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Yusuf a.s. memiliki saudara
kandung bernama Bunyamin, ibu beliau bernama Rahil. Ketika Nabi Yusuf
a.s. meningkat dewasa, pada suatu malam dia bermimpi, lalu menceritakan
mimpinya itu kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub a.s.
“Ayah, semalam saya bermimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan bersujud kepadaku“
Ayahnya berpikir sejenak, lalu berkata
“Anakku Yusuf, jangan engkau ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu“
Hal itu diutarakan karena Nabi Ya’qub
a.s. kuatir nanti Yusuf akan diperdaya oleh saudara-saudaranya, karena
mimpinya itu berarti bahwa kelak Yusuf akan menjadi orang ternama, mulia
dan menjadi Rasul.
Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam
Umur : 110 tahun
Wafat : di Mesir
Makam : oleh saudara-saudaranya (untuk memenuhi wasiatnya) jenazahnya kemudian dipindah dimakamkan di Nablus (Palestina).
Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam
Umur : 110 tahun
Wafat : di Mesir
Makam : oleh saudara-saudaranya (untuk memenuhi wasiatnya) jenazahnya kemudian dipindah dimakamkan di Nablus (Palestina).
Sejarah Singkat Nabi Ayyub A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Ayyub a.s. adalah putra
Nabi Ishak a.s. Beliau adalah Nabi yang kaya raya yang memiliki banyak
anak dan harta benda, serta pemurah pada fakir miskin dan membantu anak
yatim. Beliau juga terkenal sebagai seorang yang tabah dan sabar.
Walaupun Nabi Ayyub a.s. kaya raya akan
tetapi beliau tetap teguh beriman pada Allah s.w.t. Itulah sebabnya
setan ingin menggoda Nabi Ayyub a.s. agar lemah iman.
Beliau mula-mula mendapat cobaan dengan
musnahnya harta beliau hingga jadi miskin, namun beliau tetap tabah.
Kemudian Nabi Ayyub a.s. mendapat cobaan lagi dengan meninggalnya
putra-putra beliau, dan beliaupun tetap tabah menghadapi cobaan ini.
Cobaan selanjutnya beliau jatuh sakit berat, sehingga kerabat dan sanak
keluarga menjauhi beliau. Begitu juga karena digoda setan, istri beliau
yang bernama Rahmah meninggalkan beliau pula dalam keadaan sakit berat.
Dalam keadaan sakit itu beliau berniat
akan memukul istri beliau itu bila telah sembuh nanti. Dan atas
kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Ayyub a.s. dapat sembuh lagi seperti sedia
kala. Istri beliau datang pula dan beliau akan melaksanakan janji untuk
memukul istrinya sebanyak 100 kali. Lalu beliau mengumpulkan lidi
sebanyak 100 dipa dan memukulnya kepada istri beliau sekaligus dan
pelan. Nabi Ayyub a.s. tidak memukul istrinya berturut-turut, tetapi
memukulnya sekaligus dengan 100 kali.
Istri beliau sebenarnya wanita yang
baik dan taat, dia berbuat demikian karena digoda setan. Selanjutnya
mereka hidup dengan umat mereka dengan aman dan damai serta mendapat
berkat dari Allah s.w.t.
Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam
Umur : 93 tahun
Makam : di desa Syaikh Sa’d (dekat kota Damasykus) Syria.
Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam
Umur : 93 tahun
Makam : di desa Syaikh Sa’d (dekat kota Damasykus) Syria.
Sejarah Singkat Nabi Syu’aib A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Syu’aib a.s. adalah
keturunan Nabi Luth a.s. Beliau diutus oleh Allah s.w.t. ke negri
Madyan, yaitu merupakan perbatasan negri Syam (Palestina). Kaum negri
ini sudah meninggalkan ajaran-ajaran dari Nabi-nabi terdahulu, sehingga
kaum itu sangat ingkar kepada Allah s.w.t. berbuat kejahatan kepada
sesama manusia, merampok, menipu, dan mengurangi dalam timbangan
(takaran) dan sebagainya.
Nabi Syu’aib a.s. menyeru kaumnya itu
supaya menyembah kepada Allah s.w.t. dan jangan berbuat kepada
kejahatan-kejahatan, akan tetapi kaum Nabi Syu’aib a.s. ini tetap saja
ingkar. Akhirnya Allah s.w.t. menghukum penduduk negri Madyan dengan
petir dan gempa bumi, sebagai mana tercantum dalam Alqur’an “Kemudian mereka ditimpa gempa, sehingga merekapun mati bergelimpangan didalam rumah-rumah mereka” (s. Al-A’raf ayat 91)
Nabi Syu’aib a.s. pindah ke negri
Aikah, dan ternyata penduduk negri Aikah sama durhakanya dengan penduduk
negri Madyan. Karena mereka tetap saja ingkar dan tidak mau mengikuti
seruan Nabi Syu’aib a.s. maka Allah menghukumnya dengan awan yang sangat
panas, dan dari awan itu keluar api yang memusnahkan mereka.
Nabi Syu’ab ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : di desa Hathin dekat kota Thabariyah (Syria).
Nabi Syu’ab ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : di desa Hathin dekat kota Thabariyah (Syria).
Sejarah Singkat Nabi Musa A.S. dan Nabi Harun A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Musa a.s. adalah anak
laki-laki Imran dan bersaudara dengan Nabi Harun a.s. Nabi Musa a.s.
dilahirkan sewaktu Raja Fir’aun lah yang memegang kekuasaan pemerintahan
di negri Mesir pada waktu itu. Dimasa itu Raja Fir’aun mengeluarkan
undang-undangnya setiap bayi laki-laki lahir dari Bani Israil harus
segera dibunuh. Pemerintahan Fir’aun sangat zhalim, dan dia mengaku
dirinya adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti perintahnya maka akan
dihukum mati.
Pada suatu hari Fir’aun bermimpi bahwa
negri Mesir terbakar habis, rakyatnya banyak yang mati, kecuali
orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu Fir’aun
memerintahkan ahli-ahli nujumnya untuk menta’wilkan mimpinya itu. Dan
setelah mendengar arti mimpinya itu bahwa negri Mesir akan dijatuhkan
kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari Bani Israil. Kemudian Raja
Fir’aun memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa setiap rumah
dan mengeluarkan undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki
Bani Israil.
Pada masa itulah Nabi Musa a.s.
dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham kepada ibu Nabi Musa agar
menghayutkan anaknya yang masih bayi itu kesungai Nil dengan sebuah
peti. Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan oleh istri Fir’aun
yang sedang mandi ditepian sungai itu. Siti Asiah istri Fir’aun sangat
gembira dan menunjukan Musa yang masih bayi itu kepada suaminya. Fir’aun
yang curiga bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan kerajaannya bermaksud
akan membunuhnya, akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.
Setelah Musa menjadi dewasa, Allah
s.w.t. menganugrahkan kepadanya pangkat kenabian, kecerdasan dan
pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika Nabi Musa a.s. sedang berada
didalam kota dimana penduduknya tidak mengenal akan dirinya, bertemulah
beliau dengan dua orang yang sedang berkelahi, yaitu seorang Bani
Israil dan seorang Qubti. Nabi Musa a.s. berusaha mendamaikan namun si
Qubti tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti itu, langsung mati hanya
dengan sekali pukul.
Dalam pada itu datanglah seorang lelaki
dengan tergesa-gesa dan memberitahukan Musa bahwa para pembesar Mesir
telah bersepakat untuk membunuh Musa, karena rahasianya membunuh orang
telah diketahui. Maka Musa dengan penuh kekhawatiran keluarlah dari
negri Mesir.
Singkat cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu’aib, dan Pada suatu hari Nabi Syu’aib a.s. berkata “Aku
bermaksud akan menikahkan kau dengan salah seorang anakku. Yang menjadi
maskawinmu adalah pekerjaan mu selama delapan tahun, tetapi terserah
jika kau akan mencukupkannya menjadi sepuluh tahun, aku tidak akan
memaksa dan memberatkanmu” Musa menyetujui perjanjian itu, maka menikahlah beliau dengan seorang anak dari Nabi Syu’aib a.s.
Suatu ketika, pada saat Nabi Musa a.s.
sedang melakukan perjalanan malam beserta istrinya menuju Mesir, dari
kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan setelah Nabi Musa a.s.
mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api tersebut melekat
pada sebuah pohon, sedangkan pohon tersebut tidak terbakar dan api pun
tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s. mendengar suara yang merupakan
wahyu Illahi “Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu dia diseru
dari tepi lembah sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang
pohon kayu yaitu “Hai Musa! sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta
alam” ( s. Al-Qashash ayat 30 )
Peristiwa tersebut terjadi dibukit
Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s. menerima mukjizat dari
Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular bila
dilemparkan dan tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat
itulah nantinya yang akan dipergunakan melawan Fir’aun. Dan Allah pun
mengangkat Harun saudara dari Nabi Musa a.s. menjadi Nabi pula untuk
membantu Musa dalam menegakan kebenaran Allah s.w.t.
Bilamana Nabi Musa a.s. melemparkan
tongkatnya, maka berubahlah menjadi ular besar yang menelan habis
ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir’aun. Menyaksikan kejadian itu,
maka bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa dan menyatakan bahwa
mereka beriman kepada Allah s.w.t. Dan diantara mereka yang beriman itu
termasuk juga Siti Asiah yang merupakan istri Fir’aun itu sendiri. Bukan
main murkanya Fir’aun, orang-orang yang beriman itu disiksanya sampai
menemui ajal.
Nabi Musa a.s. bersama pengikutnya lari
meninggalkan mesir dikejar oleh balatentara Fir’aun. Ketika sampai
dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya sehingga laut
terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil menyebrangi Laut
Merah melalui jalan yang tersibak itu sehingga menjadi jalan darat.
Sementara itu Fir’aun dan balatentaranya terus mengejar, namun sampai
dipertengahan laut, air lautpun bertemu kembali. Maka binasalah Fir’aun
dan balatentaranya.
Walaupun Fir’aun telah binasa, namun
banyak jiwa rakyatnya yang masih kafir. Pada waktu Nabi Musa a.s. pergi
ke bukit Thursina untuk menerima wahyu Allah selama 40 malam, maka
dipercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun a.s. Dan diantara mereka
ada seorang yang bernama Samiri yang membuat patung sapi dari emas.
Kedalam mulut patung sapi itu dimasukannya tanah bekas tapak kaki kuda
Malaikat Jibril sehingga patung sapi tersebut dapat berbicara. Lalu
Samiri berkata kepada kaumnya “Hai kaumku! inilah Tuhan kita yang patut kita sembah!” lalu merekapun tersesat karena menyembah patung sapi tersebut.
Lalu Nabi Musa a.s. kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih “Aku sudah melarang mereka berkali-kali” sahut Nabi Harun a.s. Kemarahan Nabi Musa a.s. pun hilang, lalu beliau mengusir Samiri dan membakar patung anak Sapi itu.
Mereka baru akan percaya bila mereka
telah melihat dengan jelas, lalu Nabi Musa a.s. memilih tujuh puluh
orang laki-laki untuk mengikuti-nya kebukit Thursina untuk menerima
wahyu Allah. Namun disana petir menyambar mereka, sehingga mereka semua
mati. Lalu Allah s.w.t. menghidupkan mereka kembali.
Suatu ketika, umat Nabi Musa a.s.
merasa kehausan dipadang pasir. Setelah mencari kesana kemari tidak juga
didapatkan, merekapun meminta tolong kepada Nabi Musa a.s. agar
memintakan air kepada Tuhan. Lalu Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya
keatas batu, maka terpancarlah 12 mata air untuk 12 kaum.
Nabi Musa a.s. meninggal dunia di
padang Tih pada usia 120 tahun, setelah sebelumnya telah meninggal dunia
terlebih dahulu Nabi Harun a.s.
Nabi Musa ‘Alaihis Salam
Umur : 120 tahun
Makam : wafat di daerah gunung Thursina dan di makamkan di sana
Nabi Harun ‘Alaihis Salam
Umur : 122 tahun
Makam : wafat di daerah gunung Thursina dan di makamkan di sana.
Nabi Musa ‘Alaihis Salam
Umur : 120 tahun
Makam : wafat di daerah gunung Thursina dan di makamkan di sana
Nabi Harun ‘Alaihis Salam
Umur : 122 tahun
Makam : wafat di daerah gunung Thursina dan di makamkan di sana.
Sejarah Singkat Nabi Zulkifli A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Zulkifli a.s. memiliki nama
asalnya yaitu Basyar, dinamakan Zulkifli karena beliau sanggup
menjalankan amanat Raja. Zulkifli artinya adalah orang yang sanggup.
Pada masa itu dinegri dimana Zulkifli
berdiam, memerintahlah seorang Raja yang sudah tua dan tidak berputra.
Raja tersebut sudah tidak mampu lagi memegang tampuk pemerintahan.
Karena itu dikumpulkanlah rakyatnya, dan Raja itu bertanya
“Siapakah diantara kalian yang sanggup berpuasa siang hari dan beribadat dimalam hari, serta tiada marah-marah?“
Maka berdirilah Basyar serta berkata
“Aku sanggup!“
Sementara diantara kaumnya tidak ada
seorangpun yang menyanggupi pertanyaan Raja. Maka kerajaanpun diserahkan
kepada Basyar dan diberi gelar Zulkifli yang berarti orang yang
sanggup, sedangkan pada waktu itu usia beliau masih terbilang muda.
Nabi Zulkifli a.s. pun menjadi Raja dan
dengan taatnya bertakwa kepada Tuhan. Siang hari beliau berpuasa dan
malam hari beliau beribadat.
Nabi Dzul Kifli ‘Alaihis Salam
Umur : (tidak ada informasi)
Lahir : di Mesir
Makam : wafat di daerah gunung Thursina, menurut salah satu pendapat di samping Ayahanda di salah satu kota di Syam.
Nabi Dzul Kifli ‘Alaihis Salam
Umur : (tidak ada informasi)
Lahir : di Mesir
Makam : wafat di daerah gunung Thursina, menurut salah satu pendapat di samping Ayahanda di salah satu kota di Syam.
Sejarah Singkat Nabi Daud A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Daud a.s. adalah putra dari
Yasa. Beliau masih keturunan Bani Israil. Kaum Bani Israil sudah tidak
memiliki pemimpin sejak wafatnya Nabi Musa a.s. Ketika itu ada seorang
Nabi Syamuel dan atas perintah nya diangkatlah seorang pemimpin bagi
Bani Israil yaitu Thalut.
Dimasa itu terdapat seorang Raja yang
kejam bernama Djalut. Lalu Thalut memimpin peperangan melawan Raja
Djalut yang kejam dan Zalim itu. Ketika akan berperang Daud yang masih
kecil itupun disuruh ayahnya pergi berperang bersama tiga saudaranya.
Daud membawa lima buah batu kecil dan cambuk yang terbuat dari tali, dan
dia tidak mau menggunakan pedang yang diberikan kepadanya.
Pasukan Thalut berangkat ke medan perang, ditengah perjalanan mereka harus melewati sebuah sungai. Thalut berkata “Wahai pasukanku jangan kamu minum air sungai itu“.
Namun banyak yang meminum air sungai. Mereka yang meminum tidak kuat
dan takut pergi berperang, hanya mereka yang beriman dan mendengar
nasehat Thalutlah yang berangkat.
Dengan gagah berani pasukan Thalut
berperang melawan pasukan Raja Djalut. Dan Raja Djalut menentang berduel
satu lawan satu, maka Daudlah yang muncul kedepan. Raja Djalut tertawa
terbahak-bahak melihat anak kecil yang menentangnya. Daud melemparkan
cambuknya yang biasa digunakannya untuk mengusir anjing atau binatang
lainnya. Cambuknya melilit leher Raja Djalut, lalu Daud menarik
cambuknya hingga Raja Djalut terplanting dari atas kudanya.
Dan Daud melemparkan batu yang sudah
dipersiapkannya itu tepat mengenai kedua mata Raja Djalut hingga pecah.
Daudpun mengambil pedang Raja Djalut yang terjatuh itu dan memenggal
leher Raja Djalut, tamatlah riwayat Raja yang kejam dan zalim itu.
Pasukan Thalut bergembira dan terpesona
akan keahlian Daud yang masih kecil itu, mereka mengangkat Daud
beramai-ramai karena gembiranya.
Thalut menjadi Raja dan memerintah Bani
Israil dengan bijaksana, dan setelah Raja Thalut meninggal dunia maka
beliau digantikan oleh Nabi Daud a.s. yang kemudian menjadi Raja Bani
Israil sekaligus diutus Allah untuk menjadi Rasul.
Beliau memimpin kaumnya dengan
bijaksana dan damai, Allah s.w.t. telah pula memberikan beberapa
mukjizat pada Nabi Daud a.s. yaitu suaranya yang sangat merdu. Jika
beliau membaca zabur dengan nyanyian yang merdu, maka bagi orang yang
sedang sakit dan mendengarkannya maka akan sembuhlah dia.
Nabi Dawud ‘Alaihis Salam
Umur : 100 tahun
Kerajaan : bertahan sampai 40 tahun
Nabi Dawud ‘Alaihis Salam
Umur : 100 tahun
Kerajaan : bertahan sampai 40 tahun
Sejarah Singkat Nabi Sulaiman A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Sulaiman a.s. adalah putra Nabi Daud a.s. yang mana Nabi Sulaiman a.s. mewarisi kerajaan dari ayahnya dalam usia muda, yaitu 13 tahun.
Allah s.w.t. memberi ilmu pengetahuan
yang tinggi pada beliau dan diutus jadi Rasul bagi umatnya, agar beriman
kepada Allah s.w.t.
Sebagai Raja, beliau memiliki kekuasaan
yang sangat luas, berwibawa, dan bijaksana serta menyayangi sesama
makhluk, sehingga beliau memiliki bala tentara dari pasukan diluar
manusia.
Beliau dapat menyuruh para Jin untuk
mengumpulkan permata dan mutiara dari dalam lautan, dijadikan untuk
perhiasan dan bahan bangunan, dan begitu juga para jin disuruh untuk
mendirikan bangunan-bangunan.
Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam
Kerajaan : beliau mewarisi kerajaan Ayahanda (yakni Nabi Dawud ‘Alaihis Salam) ketika umur 12 tahun, kerajaannya bertahan sampai 40 tahun.
Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam
Kerajaan : beliau mewarisi kerajaan Ayahanda (yakni Nabi Dawud ‘Alaihis Salam) ketika umur 12 tahun, kerajaannya bertahan sampai 40 tahun.
Sejarah Singkat Nabi ILyas A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi ILyas a.s. adalah keturunan dari Nabi Harun a.s. Beliau diutus pada Bani Israil yang mendurhaka kepada Allah s.w.t. Mereka menyembah Ba’al (nama berhala).
Nabi ILyas a.s. selalu dikejar-kejar
oleh kaumnya untuk dibunuh. Beliau bersembunyi dirumah-rumah kosong.
Allah menurunkan karunianya, dirumah-rumah kosong dimana Nabi ILyas a.s.
bersembunyi selalu didapatkannya makanan. Jikalau kaumnya mendapatkan
makanan pada rumah-rumah kosong, mereka memastikan bahwa sebelumnya
rumah itu sudah dimasuki oleh Nabi ILyas a.s.
Suatu saat, ketika Nabi ILyas a.s.
sedang dikejar-kejar kaumnya, ditemukannya seorang anak laki-laki yang
saleh. Anak laki-laki itu mengikuti ajaran Nabi ILyas a.s. dan diangkat
sebagai anak. Kelak dikemudian hari setelah anak itu beranjak dewasa,
maka anak itu ditunjuk oleh Allah s.w.t. sebagai Rasul (Nabi ILyasa
a.s.) untuk mengantikan Nabi ILyas a.s.
Nabi Ilyas ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Lahir : dilahirkan setelah masuknya Bani Isra’il ke Palestina.
Makam : menurut satu pendapat ada di Ba’labak (Lebanon). (Tapi menurut satu pendapat, beliau belum wafat sampai sekarang–penerjemah).
Nabi Ilyas ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Lahir : dilahirkan setelah masuknya Bani Isra’il ke Palestina.
Makam : menurut satu pendapat ada di Ba’labak (Lebanon). (Tapi menurut satu pendapat, beliau belum wafat sampai sekarang–penerjemah).
Sejarah Singkat Nabi ILyasa A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi ILyasa a.s. adalah anak
angkat dari Nabi ILyas a.s. Ayah kandungnya bernama Akhtub bin Ayuz.
Sepeninggal Nabi ILyas a.s. Nabi ILyasa a.s. membimbing kaumnya untuk
memberikan pelajaran-pelajaran. Kaumnya pun patuh kepada Nabi ILyasa
a.s. sampai wafatnya beliau.
Setelah Nabi ILyasa a.s. meninggal
dunia, kaumnya kembali ingkar. Semakin lama kesenangan mereka berubah
menjadi kesengsaraan dikarenakan kedurhakaan mereka. Pada masa inilah
lahir Nabi Yunus a.s.
Nabi Ilyasa’ ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan tempat tinggalnya dan daerah yang dituju setelah kaumnya ingkar di kota Banyas.
Nabi Ilyasa’ ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan tempat tinggalnya dan daerah yang dituju setelah kaumnya ingkar di kota Banyas.
Sejarah Singkat Nabi Yunus A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Yunus a.s. diutus oleh
Allah s.w.t. untuk menjadi Rasul dalam usia 30 tahun. Ayah Beliau
bernama Mata. Beliau Berdakwah dan menasehati umatnya agar beriman
kepada Allah s.w.t., akan tetapi yang mau mengikuti Nabi Yunus a.s.
hanya 2 orang saja.
Kaum Nabi Yunus a.s. tidak mau
mengikuti nasehat beliau, dan itu membuat Nabi Yunus a.s. merasa putus
asa sehingga beliau berdoa kepada Allah s.w.t. agar diberikan cobaan
kepada kaumnya tersebut. Beliau mengatakan pada kaumnya “Jika tidak mau mengikuti ajaran yang aku bawa, maka akan datang siksaan Allah dalam waktu 40 hari lagi” dan kemudian beliau meninggalkan negri itu tanpa diketahui oleh kaumnya.
Mendengar ancaman ini, kaum Nabi yunus
a.s. sadar dan mereka percaya bahwa Nabi Yunus tidak berdusta. Mereka
berbondong-bondong mencari Nabi Yunus, namun Nabi Yunus tidak dapat
ditemukan. Dan mereka beramai-ramai pergi ke lapangan memohon kepada
Allah agar tidak dijatuhkan siksaan kepada mereka dan semenjak saat itu
mereka menjadi beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi Yunus .a.s terus berjalan tanpa
tujuan, sedang Allah belum memerintahkan beliau meninggalkan negrinya.
Akhirnya beliau sampai ke suatu pelabuhan yang kebetulan ada kapal penuh
dengan muatan dan akan berlayar kepulau lainnya. Lalu Nabi Yunus a.s.
ikut pula naik kekapal itu.
Ketika sampai ditengah laut, tiba-tiba
datang angin kencang dan badai yang membuat kapal oleng, dalam keadaan
panik nahkoda kapal mengambil keputusan untuk mengadakan undian pada
semua penumpang. Bagi siapa yang kena undian, maka dialah yang akan
diceburkan ke laut. Ketika undian dilakukan, ternyata yang kena adalah
Nabi Yunus a.s. maka beliau menceburkan diri ke laut dan ikan Hiu yang
besar langsung menelannya.
Dalam perut ikan yang gelap gulita itu beliau berdoa kepada Allah s.w.t. “Ya Allah, tiada tuhan kecuali engkau, maha suci engkau. Sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang zalim“
Allah menerima doa beliau, maka ikan
hiu itu terdampar di pantai. Kemudian beliau keluar dari perut ikan Hiu
dengan tubuh yang sangat lemah dan sakit. Kaum Nabi Yunus a.s. sangat
menunggu-nunggu kedatangan beliau, dan menyambut Beliau dengan riang
gembira. Untuk selanjutnya Nabi Yunus a.s. beserta kaumnya hidup aman
dan damai serta taat dalam menjalankan ajaran Allah s.w.t.
Nabi Yunus ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : tidak ada informasi sama sekali tentang letak makamnya.
Nabi Yunus ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : tidak ada informasi sama sekali tentang letak makamnya.
Sejarah Singkat Nabi Zakariya A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Zakariya a.s. adalah putra
Barkhiya. Beliau termasuk Nabi-nabi Bani Israil. Beliau diutus oleh
Allah kepada kaum Bani Israil untuk menuntun mereka beriman kepada Allah
s.w.t.
Istri beliau bernama Elisabeth, namun
sampai tua mereka tidak memiliki putra. Elisabeth memiliki saudara
perempuan yang bernama Hannah. Suami Hannah bernama Imran termasuk salah
seorang pemuka Bani Israil, dan mereka ini tidak memiliki anak pula.
Lalu mereka berdoa kepada Allah s.w.t. bila kelak memperoleh anak, maka
anak itu akan diserahkan kepada Allah untuk mengabdi di Baitul Maqdis
dan memelihara rumah suci itu.
Doa mereka diterima oleh Allah s.w.t.,
dan lahirlah seorang putri yang bernama Maryam. Namun ketika Maryam
masih kecil ayahnya meninggal. Berdatanganlah orang ingin mengasuh
Maryam, untuk itu diadakan undian, dan ternyata yang mendapat undian itu
adalah Nabi Zakariya a.s. dan mulai saat itu Maryam diasuh oleh Nabi
Zakariya.
Maryam semakin besar, dan terdapat
tanda kemuliaan pada dirinya. Dan Nabi Zakariya semakin tua namun belum
juga memiliki putra, sedangkan istri beliau tidak dapat memberikan
keturunan, padahal keinginan Nabi Zakariya memperoleh putra besar
sekali. Dikala beliau sedang beribadah, datanglah Malaikat Jibril
memberi kabar gembira tentang kelahiran putra beliau.
Demikianlah dalam usia tua, istri
beliau melahirkan seorang putra yang diberi nama Yahya. Setelah Yahya
besar, maka beliau diutus oleh Allah untuk menjadi Rasul agar menuntun
umatnya dalam beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi Zakariya ‘Alaihis Salam
Wafat : beliau dibunuh dengan cara digergaji oleh orang yang telah menyembelih sang putra (Nabi Yahya ‘Alaihis Salam).
Nabi Zakariya ‘Alaihis Salam
Wafat : beliau dibunuh dengan cara digergaji oleh orang yang telah menyembelih sang putra (Nabi Yahya ‘Alaihis Salam).
Sejarah Singkat Nabi Yahya A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Yahya a.s. adalah anak Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s. adalah seorang yang bertakwa dan telah diberi hikmah oleh
Allah s.w.t. dari semenjak kecil. Beliau adalah seseorang yang berbakti
kepada kedua orang tuanya dan beliau bukan orang yang sombong dan
durhaka.
Pada masa itu ada seorang Raja yang
sudah tua dan bermaksud mengawini anak tirinya. Nabi Yahya a.s. melarang
perkawinan itu, karena Allah s.w.t. melarang Ayah ataupun Ibu yang
mengawini anak tirinya. Raja tersebut menjadi marah, lalu Nabi Yahya
dibunuhnya.
Bila Nabi Zakariya a.s. mendengar
tentang terbunuhnya Nabi Yahya, maka dengan izin Allah datanglah
Malaikat Jibril yang menyuruh beliau keluar dari rumah. Sampailah beliau
disebuah kebun, atas izin Allah pula sebuah pohon kayu terbelah dua dan
masuklah Nabi Zakariya a.s. kedalamnya. Sementara itu datanglah
pesuruh-pesuruh Raja yang menduga bahwa Nabi Zakariya mempunyai sihir
yang kuat sehingga dapat masuk kedalam pohon tersebut. Maka pohon kayu
itu pun digergaji oleh mereka sehingga terbunuhlah Nabi Zakariya a.s.
(Ada dua riwayat yang mengatakan ;
1. Takala gergaji yang digunakan untuk
memotong pohon dan mengenai otot-otot Nabi Zakariya a.s. membuat beliau
merintih, lalu Allah s.w.t. mewahyukan “Jika rintihanmu tidak mereda
maka aku akan jungkalkan bumi dan semua isinya” hal ini membuat Nabi
Zakariya a.s. menahan rintihannya sehingga beliau terbelah menjadi dua.
2. Bahwa orang yang terbelah didalam
pohon tersebut adalah orang lain yang bukan merupakan nabi Zakariya a.s.
adapun Nabi Zakariya a.s. meninggal secara alami. Wallahu A’lam.
Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa
pembunuhan atas Nabi Yahya a.s. adalah hal yang sangat mustahil, karena
Nabi Yahya a.s. adalah seorang Nabi yang dijaga dan dilindungi oleh
Allah s.w.t. dan berita tersebut adalah salah satu cara dari kebiasaan
sebagian orang-orang israil yang ingin merendahkan dan mengecilkan para
Nabi Allah.
Nabi Yahya ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Lahir : pada tahun yang sama dengan tahun kelahiran Nabi ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam.
Wafat : ketika beliau sedang di Mihrab, disembelih oleh sesorang yang disuruh oleh seorang wanita jahat dari pihak raja yang zhalim.
Makam : kepalanya dimakamkan di Masjid al-Jami’ al-Amawi (Damasykus-Syria).
Nabi Yahya ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Lahir : pada tahun yang sama dengan tahun kelahiran Nabi ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam.
Wafat : ketika beliau sedang di Mihrab, disembelih oleh sesorang yang disuruh oleh seorang wanita jahat dari pihak raja yang zhalim.
Makam : kepalanya dimakamkan di Masjid al-Jami’ al-Amawi (Damasykus-Syria).
Sejarah Singkat Nabi Isa A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Isa a.s. adalah anak dari
Maryam, beliau tidak memiliki ayah. Maryam adalah anak Imran dan Hannah.
Oleh ibunya, Maryam diserahkan ke Baitulmaqdis, dan Maryam adalah
wanita yang saleh.
Pada suatu ketika, datanglah Malaikat
Jibril kepada Maryam dan memberitahukan bahwa Maryam akan memperolah
seorang anak yang saleh. Tentu saja Maryam sangat terkejut, karena ia
belum bersuami. Namun memang demikianlah kehendak Allah, lalu Malaikat
Jibril meniupkan roh suci kedalam kandungannya, maka hamillah Maryam.
Sangat berat penderitaan Maryam, dalam
keadaan mengandung ia selalu diperolok-olok dan dihinakan kaumnya.
Apalagi setelah bayinya lahir, orang-orang bertanya kepada Maryam “Hai
Maryam, mengapa kamu sampai memiliki anak? padahal kamu ini seorang
wanita baik-baik yang belum bersuami. Orang tuamu pun orang-orang yang
baik pula, mengapa sekarang engkau berbuat mesum?” Mendengar hal ini
Maryam tidak menjawab, kecuali hanya memberi isyarat dengan menunjuk
bayinya. Sudah tentu mereka terheran-heran dan berkatalah mereka “Bagaimana mungkin kami bisa bicara dengan anak yang masih bayi?“
Maka dengan kekuasaan Allah s.w.t. Nabi
Isa a.s. yang waktu itu masih bayi dapat berbicara. Allah s.w.t.
menerangkan firmannya yang artinya “Sesungguhnya aku ini hamba Allah,
Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan ku seorang Nabi, dan
Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan
Dia memerintahkan kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat
selama aku masih hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan
semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku
meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa
putra Maryam, Allah telah memfirmankan perkataan yang benar, yang mereka
berbantah-bantahan tentang kebenarannya” (s.Maryam ayat 30-34) Demikianlah dengan izin Allah s.w.t. anak yang masih dalam pangkuan ibunya dapat berkata-kata.
Untuk melindungi anaknya, maka Maryam
pindah ke Mesir bersama saudaranya Yusuf Najar. Setelah dua belas tahun,
merekapun kembali ke negri Syam. Pada usia 30 tahun, diangkatlah Isa
menjadi Rasul Allah, untuk menyerukan kebenaran Allah s.w.t. kepada Bani
Israil.
Kepada Isa, Allah mengajarkan Al-kitab,
hikmah (ilmu), Taurat, dan Injil. Dan menjadi Rasul kepada Bani Israil,
kepadanya pula Allah memberikan mukjizat, yaitu :
1. Menjadikan burung daripada tanah
2. Dapat menyembuhkan orang buta sehingga bisa melihat
3. Menyembuhkan orang berpenyakit kusta
4. Dapat menghidupkan orang-orang yang telah mati
5. Menurunkan makanan dari langit ketika diminta oleh kaumnya
Adapun yang beriman kepada Nabi Isa
a.s. hanyalah dua belas orang saja, dan mereka disebut Hawari yang
berarti sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. Lama kelamaan pengikut Nabi Isa
a.s. semakin banyak, mereka disebut Nasara (Nasrani). Diantara
sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. ada seorang yang murtad yang bernama
Yahuza Iskarius.
Dalam melaksanakan tugas menegakan
kebenaran Allah s.w.t. Nabi Isa a.s. mendapat tantangan keras dari
orang-orang kafir. Mereka mencari orang yang sanggup menangkap Nabi Isa
a.s. dengan upah yang besar. Yahuza Iskarius si murid murtad tersebut
yang sanggup melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu Nabi Isa a.s. sudah
terkepung disuatu tempat oleh tentara kerajaan yang diperintah oleh Raja
Hirdaus yang kafir, Allah s.w.t. telah berkenan mengangkat Nabi Isa
a.s. ke alam gaib (ketempat yang dimuliakan Allah) dan pada waktu itu
usia Nabi Isa a.s. adalah 33 tahun. Dan kemudian Allah menjadikan orang
lain (Yahuza Iskarius) mirip dengan Nabi Isa a.s. dan murid yang murtad
inilah yang sebenarnya tertangkap dan kemudian disalibkan.
Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang artinya “Telah
kafirlah orang-orang yang mengatakan sesungguhnya Allah ialah Al Masih,
putra Maryam. padahal Al Masih sendiri berkata “Hai Bani Israil!
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, sesungguhnya barang siapa yang
memperserikatkannya, maka Allah haramkan ia masuk surga dan tempatnya
adalah dineraka yang tidak ada seorangpun penolongnya” (s Almaidah ayat 72)
Nabi ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam
Umur : 33 tahun di bumi, kemudian Allah mengangkatnya ke langit setelah tiga tahun diangkat menjadi Nabi. Dituturkan, bahwa Ibunda (yakni Maryam) hidup 6 tahun setelah ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam diangkat ke langit. Maryam wafat dalam umur 53 tahun.
Nabi ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam
Umur : 33 tahun di bumi, kemudian Allah mengangkatnya ke langit setelah tiga tahun diangkat menjadi Nabi. Dituturkan, bahwa Ibunda (yakni Maryam) hidup 6 tahun setelah ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam diangkat ke langit. Maryam wafat dalam umur 53 tahun.
Sejarah Singkat Nabi Muhammad S.A.W.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Muhammad s.a.w. adalah anak
Abdullah bin Abdulmuthalib. Ibunya bernama Aminah binti Wahab dari suku
Qurais yang terpandang mulia dimasa itu. Nabi Muhammad s.a.w.
dilahirkan pada hari senin 12 rabiul awal (tgl 20 april 571M) dikota
Mekkah. Ayahnya seorang pedagang (saudagar) ke negri Syam (Sirria). Pada
suatu hari ketika Ayahnya akan kembali dari Syam menuju Mekkah tiba di
Madinah kemudian menderita sakit sehingga meninggal dunia pada usianya
18 tahun, dan dimakamkan di Madinah pada saat istrinya Aminah tengah
mengandung 6 bulan. Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan dalam keadaan yatim
ditengah-tengah masyarakat jahiliyah dan musyrik, memuja dan memuji
berhala, yang kuat menindas yang lemah, merampas hak orang dan membunuh,
dan wanita-wanita tidak berharga pada waktu itu. Dan kebetulan dengan
kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada waktu itu, Raja Najasi dari negeri
Shan’a (Yaman) beragama Nasrani dengan tentara gajahnya dibawah pimpinan
Abrahah akan meruntuhkan Ka’bah. Pembesar-pembesar Makkah Abdulmuthalib
tidak berdaya melawan tentara-tentara Raja Abrahah yang sangat gagah
dengan alat-alat senjatanya. Pembesar-pembesar yang memelihara Ka’bah
itu berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memberikan perlindungan kepada Ka’bah
yang mereka cintai itu. Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan
firman-Nya yang artinya “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana
Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? bukankah dia telah
menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka’bah itu sia-sia? dan
Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang
melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar
(sijil) lalu Dia menjadikan manusia-manusia seperti daun-daunan yang
dimakan ulat” (s. Al Fiil ayat 1-5)
Sebagaimana sudah menjadi adat, Nabi
Muhammad s.a.w. diserahkan oleh ibunya kepada wanita desa pegunungan
untuk disusukan. Pengasuh itu bernama Halimatu Sa’diyah yang bertempat
tinggal didusun Bani Sa’ad. Selama 4 tahun memelihara Nabi Muhammad
s.a.w., Allah s.w.t. melimpahkan rizkinya dengan sangat berlimpah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Lahir : di Makkah tahun 571 M.
Wafat : umur 63 tahun
Makam : di rumah ’Aisyah di Masjid Nabawi Madinah dan dimakamkan di sana.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Lahir : di Makkah tahun 571 M.
Wafat : umur 63 tahun
Makam : di rumah ’Aisyah di Masjid Nabawi Madinah dan dimakamkan di sana.
Ujsb
ReplyDelete